Sistem Manajemen
Basis Data (Management Database System)
Sistem manajemen basis data
(Bahasa Inggris:
database management system, DBMS), atau kadang disingkat SMBD, adalah suatu sistem
atau perangkat lunak
yang dirancang untuk mengelola suatu basis
data dan menjalankan operasi terhadap data
yang diminta banyak pengguna. Contoh tipikal SMBD adalah akuntansi,
sumber daya manusia,
dan sistem pendukung pelanggan, SMBD telah berkembang menjadi bagian standar di
bagian pendukung (back office) suatu perusahaan.
Sistem manajemen basis data mengorganisasikan
volume data dalam jumlah besar yang digunakan oleh perusahaan dalam transaksi –
transaksi nya sehari – hari. Data harus di organisasikan sehingga para manajer
dapat menemukan data tertentu dengan mudah dan cepat untuk pengambilan
keputusan, Suatu basis data harus dirancangkan dengan sangat cepat. Para
profesional sistem informasi dan pengguna bisnis bekerja bersama untuk membuat
spesifikasi basis data. Pendekatan – pendekatan seperti pemodelan yang
berorientasi pada proses (proces oriented modeling) dan pemodelan perusahaan
(enterprise) memungkinkan perencanaan basis data menghadapi masalah – masalah
yang ada sekaligus meraih peluang melalui sinergi yang terjadi diantara area –
area bisnis teknik – teknik seperti diagram hubungan entitas dan diagram kelas
akan memperjelas komunikasi yang terjadi di antara spesialis informasi dan
pengguna sehingga rancangan basis data akan dapat memenuhi kebutuhan
perusahaan.
![gambar siste manajemen data.jpg](file:///C:\Users\ACER\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image002.jpg)
5.1
ORGANISASI DATA
Komputer pada awalnya digunakan
untuk memecahkan masalah – masalah yang membutuhkan kalkulasi angka yang rumit
dan membosankan. Masalah – masalah ini membutuhkan sedikit input dan sedikit
output. Dewasa ini, perusahaan membutuhkan jumlah input dan output yang sangat
besar sehingga perusahaan sering kali membutuhkan komputer untuk memecahkan
masalah yang sama, dengan input yang berbeda, secara berulang – ulang kali.
Perusahaan menyimpan data dalam
jumlah besar di sistem informasi berbasis komputernya hanya karena perusahaan
tersebut melakukan begitu banyak transaksi bisnis. Tredapat begitu banyak data
sehingga data tersebut tidak akan berguna dalam pengambilan keputusan bisnis
tanpa adanya satu cara pengorganisasian yang efektif dan efisien. Agar dapat menggunakan data dan
terhindar dari kekacauan, konsep “data” telah dipecah dan dikurangi menjadi
konsep – konsep yang lebih kecil. Konsep – konsep data yang lebih kecil akan menyediakan
balok – balok pembangunan yang dapat dikombinasikan untuk menghasilkan kembali
data awal dalam suatu bentuk yang terorganisasi dan dapat diakses.
1. Hierarki
Data
Data
bisnis secara tradisional telah diorganisasikan ke dalam suatu hierarki field – field data yang bergabung untuk
membentuk record dan record yang bergabung untuk membentuk file. Field data adalah unit data yang terkecil mencerminkan
jumlah data terkecil yang akan ditarik dari komputer pada satu waktu. Record adalah suatu koleksi dari field – field data yang saling berhubungan.
Basis data adlah sekumpulan file. Definisi umum dari basis data adalah bahwa
basis data merupakan kumpulan dari seluruh data berbasis komputer sebuah
perusahaan.
2. Spreadsheet
sebagai Basis Data Sederhana
Table
yang berisi baris dan kolom dapat disajikan dalam suatu spreadsheet. Karena banyak pengguna telah mengenal spreadsheet ia dapat digunakan untuk
memperkenalkan konsep – konsep basis data. Kolom – kolom dalam spreadsheet mencerminkan field – field data sedangkan judul kolom
berisi nama – nama field data.
3. Flat
Files
Pertama,
kita perlu mendefinisikan satu jenis tabel tertentu, yaitu flat file. File datar (flat
file) adalah suatu tabel yang tidak memiliki kolom – kolom yang berulang.
Kolom – kolom yang berulang melanggar persyaratan bagi bagi flat file. Alasan dari sebuah tabel
harus menjadi flat file adalah karena
komputer membaca field – field data
dari suatu record secara berurutan.
Suatu flat file yang tidak memuat
kolom-kolom yang berulang, berisi urut-urtan field data yang konstan yang dibutuhkan
oleh manajemen basis data.
4. Field
– field Kunci
Kunci
(key) didalam suatu tabel adalah satu field (atau kombinasi field) yang berisi
satu nilai yang secara unik mengidentifikasi masing-masing record didalam
tabel. Ini artinya bahwa setiap baris dalam tabel akan teridentifikasi secara
unik. Sati field dalam banyak kasus dapat menjadi kunci bagi suatu tabel. Hanya
mampu meembedakan antara dua atau tiga baris saja tidaklah cukup; nilai kunci
harus unik untuk keseluruhan tabel. Beberapa tabel mungkin memiliki dua field
yang merupakan kandidat untuk menjadi kunci. Kandidat kunci (key candidate)
adalah sebuah field yang secara unik mengidentifikasi masing-masing baris tabel
namun tidak dipilih untuk menjadi kunci
5. Tabel
– tabel yang Berhubungan
Tabel-tabel
berbagi satu field yang sama, yaitu kode dan nilai field kode menentukan
baris-baris mana didalam tabel yang tergabung secara logis. Terkadang
tabel-tabel yang pada awalnya berdiri sendiri belakangan dapat diminta untuk
digabungkan.
5.2 STRUKTUR BASIS DATA
Struktur basis data adalah cara data diorganisasi agar pemrosesan data
menjadi lebih efisien. Struktur ini kemudian diimplementasikan melalui suatu
sistem manajemen basis data. Di sini kita akan membahas tiga struktur standar,
tetapi terdapat perhatian untuk mengembangkan struktur – struktur baru yang
akan memproses data dalam jumlah yang sangat besar dengan lebih efisien.
5.2.1. Model database Hierarki
Merupakan model data yang dimana data tersebut diatur
dengan struktur data tree. Struktur ini dapat mewakili informasi menggunakan
hubungan child/parent: setiap parent dapat memiliki banyak child, tetapi setiap
child hanya boleh memiliki satu parent (yang dikenal juga dengan hubungan 1-ke-banyak). Seluruh atribut
dari record yang ditentukan telah diatur dengan tipe entitas. Contoh dari Model
hierarki:
Pada database tipe entiti sama dengan tabel. Setiap
record individual diwakili sebagai baris, dan setiap atribut sebagai kolom.
Tipe entiti berhubungan satu sama lain dengan menggunakan pemetaan 1:N,
juga dikenal sebagai hubungan satu-ke-banyak. Model ini dikenal sebagai model
database awal yang diciptakan oleh IBM pada tahun 1960-an.
5.2.2. Model Relational
Model Relational untuk manajemen database
merupakan model database berdasarkan logika urutan pertama, pertama
sekali dirumuskan dan dikemukakan oleh Edgar
F. Codd pada tahun 1969.[1]
Pada model database relasional, seluruh data diwakili dalam bentuk tuple,
digabungkan dalam relasi-relasi. Database yang diorganisasikan dalam hal model
relasi merupakan database relasi.
Diagram dari contoh database menurut Model Relasional.[2]
Pada Model relasional, record yang berhubungan
dihubungkan bersama dengan sebuah "kunci". Tujuan dari model relasi
ini ialah untuk menyediakan metode deklaratif untuk menspesifikasikan data dan
queri: pengguna secara langsung menyatakan bahwa informasi dari database
mengandung informasi apa dan informasi yang diinginkan, serta membiarkan sistem
software manajemen database mengatur struktur data yang berhubungan dengan
penyimpanan data dan perbaikan prosedur untuk menjawab queri. Implementasi yang
paling banyak dari model relasional ini ialah pada definisi data SQL dan bahasa queri. Tabel
pada skema database SQL menyesuaikan dengan variabel prediksi; isi dari tabel
relasi; kendala kunci; dan kendala lainnya, serta penyesuaian queri SQL secara
predikatif.
Contoh
Model Rasional
Basis
data akan memecah informasi ke dalam beberapa tabel karena jika informasi
disimpan hanya pada satu tabel, maka akan terdapat banyak nilai field data yang
terduplikasi sehingga menyebabkan data menjadi berulang (redundant). Basis data
akan mengurangi pengulangan data dalam tabel-tabel.
a) Basis
Data Jadwal
Contoh
yang dipergunakan disini diimplementasikan pada peranti lunak sistem manajemen
basis data Microsoft Access, namun implementasi ini akan serupa pada setiap
produk basis data relasional lainnya.
b) Konsep
Basis Data
Integrasi
logis record-record yang melintasi berbagai lokasi fisik ini disebut konsep
basis data. Lokasi fisik pada media penyimpanan tidak tergantung pada persepsi
pengguna akan lokasi logis. Dua sasaran utama dari konsep data adalah untuk
meminimalkan pengulangan data dan untuk memperoleh independensi data.
Ketika
pengguna memikirkan record di dalam
suatu basis data, mereka secara intuitif akan merasa bahwa urut-urutan record yang ditampilkan dalam sebuah
laporan merupakan cerminan dari urut-urutan penyimpanan record tersebut di dalam disk
komputer.
Sebagai
contoh nilai-nilai kode “ ACG201” dan “ACG301” terlihat ditampilkan saling
berurutan, namun kedua record
tersebut bisa jadi berada di tempat penyimpanan yang sama sekali berbeda.
Integratis logis record-record yang
melintasi berbagai lokasi fisik ini disebut konsep basis data (database
concept).
·
Independensi
data adalah kemampuan untuk melakukan
perubahan pada struktur data tanpa melakukan perubahan pada program-program
aplikasi yang memproses data. Sebagai contoh, program komputer untuk memproses
pesanan pembelian adalah program yang terpisah dari data pesanan pembelian yang
disimpan di dalam basis data.
·
Kamus
data adalah mencakup definisi dari
data yang disimpan di dalam basis data dan di kendalikan oleh system manajemen
basis data. Struktur basis data yang dimuat dalam kamus data adalah kumpulan
dari seluruh definisi field,definisi
table, relasi tabel, dan hal-hal lainnya.
5.2.3. Model Jaringan
Merupakan model database yang diyakini sebagai cara
fleksibel mewakili objek dan hubungan mereka. Model ini memiliki fitur istimewa
yang pada skema, diperlihatkan sebagai grafik dengan tipe objek ialah node,
tipe hubungannya ialah kurva, yang tidak terbatas dengan menjadi hierarki atau
berkisi.
5.3
MENGGUNAKAN BASIS
DATA
Kita biasanya berinteraksi dengan
sebuah basis data dari sebuah komputer pribadi meskipun data tersebut berada di
tempat lain dalam jaringan. Formulir, laporan, dan query adalah metode – metode
umum yang dipergunakan untuk mengakses basis data yang disimpan dalam suatu
sistem manajemen basis data.
1.
Laporan dan Formulir
Perbedaan terbesar antara
formulir dan laporan adalah dalam formatnya. Formulir secara tripikal
menampilkan satu record saja dalam satu waktu dan tidak memberikan ikhtisar
data serta biasanya tidak melakukan agregasi data dari banyak tabel basis data.
·
Navigasi
Pengguna
dapat melakukan navigasi dari satu record ke record berikutnya dengan
mempergunakan baris navigasi yang berada di bagian bawah formulir.
·
Akurasi
Formulir
akan menjalankan definisi field data yang telah ditentukan ketika basis data
dibuat.
·
Konsistensi
adalah hal yang sangat penting ketika
nilai-nilai field dalam satu tabel dipergunakan untuk menggabungkan recordnya
ke tabel yang lain.
·
Penyaringan Basis
data dapat memiliki jumlah data yang luar biasa banyaknya. Penyaringan membantu
mengatasi kelebihan informasi. Dan juga membatasi akses seorang pengguna
terhadap data di dalam basis jika ada beberapa record tertentu yang
ingin dirahasiakan.
·
Subformulir Laporan
(reports) adalah
data teragregasi dari basis data yang diformat dengan cara yang akan membantu
pengambilan keputusan. Satu asumsi dibuat oleh penghasil laporan yaitu jika
tidak terdapat detail pada record pada tingkat terendah, maka record tingkat yang lebih tinggi
untuk detail tersebut hendaknya tidak perlu ditampilkan.
2.
Query
Query adalah suatu permintaan kepada
basis data untuk menampilkan record-record yang dipilih. Sistem
manajemen basis data biasanya memberikan antarmuka yang muda untuk digunakan
bagi para pengguna. Query pada umumnya memilih field data dalam
jumlah terbatas dan kemudian membatasi record-record yang ditampilkan
berdasarkan satu kumpulan kriteria tertentu, format ini disebut query-by-example (QBE). Konsep query-by-example
dalah suatu hal yang signifikan karena pentingnya arti seorang manajer dapat
melakukan akses langsung atas nilai-nilai basis data.
3.
Bahasa Query Terstruktur
Bahasa Query
Terstruktur atau Structured Query Language (SQL) adalah kode yang digunakan oleh sistem manajemen basis data
relasional untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan basis datanya. SQL telah
menjadi topik yang penting karena dua alasan. Pertama, seiring dengan lebih
banyak basis data yang dapat diakses melalui Web, manajer dan para profesional
lainnya perlu untuk mengetahui bahwa SQL adalah metode pilihan untuk
berinteraksi dengan basis data-basis data berbasis Web. Kedua, para manajer
perlu untuk mengetahui bahwa menulis SQL bukanlah hal yang sulit bagi sebagian
besar kebutuhan data mereka.
4.
Pemrosesan Basis Data Lanjutkan
Pemrosesan
analitis on-line atau
on-line analytical processing (OLAP) telah menjadi hal yang semakin
umum dalam peranti lunak sistem manajemen basis data. Vendor-vendor memasukkan
fitur ini untuk memungkinkan dilakukannya analisis data yang mirip dengan
statistik cross-tabulation. Data mining, data marts dan data
warehousing mengacu pada kelompok konsep yang melihat data perusahaan
sebagai sebuah peti harga yang harus dibuka, diperiksa, dan dikuasai. Knowledge
discovery (penemuan pengetahuan) adalah konsep menarik lainnya. Knowledge
discovery mencoba untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan mengenai relasi
antardata, field data pengambilan keputusan, dan adanya data penting,
dengan penggunaan data dan kesamaan data di antara tabel-tabel yang berbeda.
5.4
MENEMPATKAN SISTEM MANAJEMEN BASIS DATA
Sistem manajemen basis data
memungkinkan kita membuat sebuah basis data, memelihara isinya, dan menyebarkan
data kepada khalayak pengguna yang luas tanpa harus mempergunakan pemrograman
yang berbiaya mahal. Kemudahan penggunaannya memungkinkan para manajer dan
staff profesional mengakses isi basis data dengan pelatihan yang sederhana.
Setiap sisi teknologi informasi memiliki keuntungan dan kerugian masing – masing:
sistem manajemen basis data juga demikian.
Keuntungan menempatkan sistem
manajemen basis data :
1.
Jumlah
data akan dikurangi, dibandingkan dengan ketika file – file komputer disimpan
secara terpisah untuk setiap aplikasi komputer. Data yang terduplikasi hanya
terbatas pada field – field yang dibutuhkan untuk menggabungkan data dari dua
tabel
2.
Spesifikasi
data di simpan dalam basis data itu sendiri dari pada setiap program aplikasi.
Perubahan – perubahan dapat dilakukan satu kali, ke struktur data, tanpa
meminta dilakukannya perubahan pada banyak program aplikasi yang mengakses data
3.
Relasi
logis dan bahasa query terstruktur memungkinkan pengguna menarik data dalam
hitungan detik atau menit dibandingkan dengan berjam – jam atau berhari – hari
jika mengambil data dengan menggunakan bahasa pemrograman tradisional seperti
COBOL atau JAVA.
4.
Baik
DBMS mainframe maupun komputer mikro dapat memiliki tingkat pengamanan keamanan
yang berlapis seperti kata sandi, direktori pengguna, dan enkripsi. Data yang
di kelola oleh DBMS lebih aman dari pada kebanyakan data lainnya di dalam
perusahaan.
Kerugian menempatkan sistem
manajemen basis data:
1.
DBMS
untuk mainframe mahal harga nya, DBMS berbasis komputer mikro, meskipun harga
nya hanya beberapa ratus dolar, dapat menjadi pengeluaran yang sangat besar
bagi sebuah organisasi kecil. Untungnya, hukum moore masih berlaku, dan biaya
peranti keras komputer dan peranti lunak akan terus menurun. Kerugian ini
setiap tahun akan semakin berkurang.
2.
Kemudahan
dengan mana DBMS dapat menarik informasi mendorong lebih banyak pengguna
memanfaatkan basis data. Meningkatnya jumlah pengguna yang didorong oleh
kemudahan penggunaan dapat menyebabkan padaq meningkatnya jumlah sumber daya
komputer untuk mengakses basis data.
3.
DBMS
menuntut pengetahuan khusus agar dapat memanfaatkan secara penuh kemampuannya.
Pengetahuan khusus ini paling baik diberikan oleh administrator basis data.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar