System Informasi
Eksekutif
1.
Apakah yang dilakukan
eksekutif?
Istilah
eksekutif diterapkan agak bebas. Eksekutif sering dikaitkan dengan perencanaan
jangka panjang dan berorientasi pada kesejahteraan perusahaan. Jika tidak ada
sistem informasi eksekutif dan hanya ada sistem informasi fungsional, manajer
pucuk akan menerima semua informasi dari subsistem-subsistem fungsional dan
para eksekutif harus menyarikan dan mensintesiskan data menjadi suatu bentuk
yang berarti bagi mereka. Sistem informasi eksekutif membebaskan eksekutif dari
tugas
tersebut.
Beberapa
pandangan tentang apa yang dilakukan eksekutif :
1)
Menurut Henri
Fayol, semua manajer melakukan fungsi-fungsi manajemen yang sama: merencanakan,
mengorganisasikan, menyusun staf, mengarahkan dan mengendalikan. Perencanaan
sangat ditentukan pada tingkat eksekutif, sedangkan fungsi-fungsi lain oleh tingkat
yang lebih rendah.
2)
Peran-peran
manajerial Mintzberg, semua manajer melakukan semua peran, tetapi orientasinya
berbeda untuk tiap tingkatan. Salah satu peran keputusan adalah negotiator.
Salah satu contoh, seorang manajer puncak berunding dalam menggabungkan usaha
(merger), dan manajer tingkat bawah/rendah berunding tentang tanggal penerimaan
dengan pemasok.
3)
Agenda dan
jaringan Kotter, menurut Prof. John P. Kotter dari Harvard para eksekutif
mengatasi tantangan pekerjaan mengikuti strategi tiga tahap: (a) menetapkan
agenda - tujuan yang harus dicapai perusahaan (panjang, mencegah, dan jangka
pendek); (b) membangun jaringan kerjasama diantara orang-orang yang harus
menyelesaikan agenda tersebut; (c) menetapkan lingkungan norma dan nilai yang tepat
sehingga anggota jaringan dapat bekerja mencapai agenda itu.
Pikiran
manajer sering dipandang sebagai black box, yang tidak boleh dibuka. Menurut Prof.
Daniel J. Isenberg dari Harvard, bahwa eksekutif berpikir mengenai dua kelompok
umum masalah: bagaimana membuat sesuatu dilaksanakan dan bagaimana menangani
sejumlah kecil masalah utama atau sasaran umum. Seorang eksekutif sering melompat
dari definisi masalah ke penerapan solusi dan kemudian kembali ke evaluasi
alternatif. Eksekutif memang sering membuat keputusan rasional, tetapi mungkin
tidak selalu merupakan hasil dari mengikuti serangkaian langkah-langkah yang
terdefinisikan secara baik dalam urutan yang sama.
2. Bagaimana Eksekutif Berpikir ?
Profesor
Daniel J. Isenberg dari Harvard meneliti proses berpikir lebih dari selusin
eksekutif selama dua tahun untuk mendapatkan pandangan mengenai apa yang
dipikirkan eksekutif dan bagaimana mereka menerapkan pikiran mereka.
·
Apa yang dipikirkan Eksekutif
Eksekutif
berpikir mengenai dua kelompok umum masalah bagaimana membuat sesuatu
dilaksanakan dan bagaimana menangani sejumlah kecil masalah utama atau sasaran
umum. Dalam hal memikirkan mengenai cara membuat sesuatu dilaksanakan,
eksekutif lebih memerhatikan hal – hal organisasional dan pribadi dalam
mendapatkan bawahan untuk memecahkan suatu masalah daripada apa pemecahan
spesifik itu nantinya.
·
Proses Berpikir saat memecahkan
Masalah
Seorang
eksekutif sering melompat dari definisi masalah ke penerapan solusi dan
kemudian kembali ke evaluasi alternative. Eksekutif memang membuat keputusan
rasional, tetapi keputusan tersebut mungkin tidak selalu merupakan hasil
dari mengikuti serangkaian langkah – langkah yang terdefinisikan secara baik
dalam urutan yang sama.
Isenberg
yakin bahwa eksekutif menggunakan intuisi pada tiap langkah dari proses
pemecahan masalah. Intuisi mungkin memainkan peranan yang lebih penting pada
tingkat eksekutif daripada di tingkat lain karena sifat masalah yang tidak
terstruktur dan juga luasnya pengalaman eksekutif yang dapat diterapkan.
3.
Kebutuhan Informasi Eksekutif yang Unik
Eksekutif
memiliki tanggung jawab yang unik dan terlibat dalam proses berpikir yang unik,
mereka juga memiliki kebutuhan informasi yang unik. Ada 3 penelitian mengenai
penggunaan informasi oleh eksekutif.
a)
Penelitian Mintzberg; orang pertama melakukan penelitian formal mengenai
kebutuhan informasi eksekutif. Ada 5 kegiatan dasar yang membentuk waktu CEO –
tugas administrasi (desk work) 22%, panggilan telepon 6%, pertemuan tak
terjadwal 10%, pertemuan terjadwal 59%, dan kunjungan 3%.
b)
Penelitian Jones dan McCleod; penelitian mengenai arus informasi masuk dari 5
eksekutif. Para eksekutif tersebut mencakup CEO suatu rangkaian toko pengecer,
CEO suatu bank, presiden direktur suatu perusahaan asuransi, wakil presiden
direktur keuangan, dan wakil presiden direktur perpajakan.
Penelitiannya
dirancang untuk menjawab pertanyaan :
•
Berapa banyak informasi yang mencapai eksekutif? Selama dua minggu eksekutif
dan sekretaris mereka mencatat 1.454 transaksi informasi yang menjalin ke
eksekutif. Transaksi adalah suatu komunikasi yang melibatkan medium apapun: laporan
komputer, memo, kunjungan pengamatan, panggilan telepon, surat, rapat dan
sebagainya. Rata-rata 29 transaksi/hari.
•
Apa nilai informasi tersebut? Tiap transaksi diberi nilai 0 (tanpa nilai)
hingga 10 (maksimum). Hasil pengamatan menunjukkan ada variasi dalam tingkat
nilai yang diberikan oleh tiap eksekutif, berkisar dari rata-rata 2,9 untuk
wakil presiden direktur perpajakan hingga 5,5 untuk CEO bank.
Apa
sajakah sumber informasi itu? Lingkungan menyediakan volume terbesar, tetapi
juga menyediakan informasi dengan nilai rata-rata terendah. Sebaliknya sumber
yang menyediakan volume paling sedikit adalah komite, tetapi mereka menyediakan
informasi dengan nilai tertinggi. Dua tingkat yang langsung dibawah eksekutif
menyediakan informasi terbaik dalam hal volume dan nilai yang tinggi.
•
Media apa yang digunakan untuk mengkomunikasikan informasi eksekutif? Media
tertulis mencapai 61% dari jumlah transaksi. Panggilan telepon merupakan
satu-satunya komunikasi lisan yang bervolume besar. Sayang bagi para eksekutif
, tiga media yang paling sedikit mereka kendalikan (surat, memo dan panggilan
telepon) mencapai 60% transaksi.
•
Apa kegunaan informasi itu? Para peneliti dibantu oleh para eksekutif
memberikan suatu peran keputusan untuk tiap transaksi informasi. Pemberian
tersebut mencerminkan bagaimana eksekutif akan menggunakan informasi itu. Penggunaan
informasi: penanganan gangguan 42%, entrepreneur 32%, pengalokasian sumberdaya
17%, negosiator 3%, dan tidak diketahui 6%. Ada tiga penemuan penelitian yang
paling menonjol :
•
Sebagian besar informasi eksekutif berasal dari sumberdaya lingkungan, tetapi
informasi intern diberi nilai lebih tinggi.
•
Sebagian besar informasi eksekutif berbentuk tertulis, tetapi informasi lisan
diberi nilai lebih tinggi.
•
Para eksekutif mendapatkan sangat sedikit informasi langsung dari komputer. Tidak
ada sistem informasi eksekutif yang sepenuhnya berbasis komputer.
4.
Saran – Saran untuk
Memperbaiki Sistem Informasi Eksekutif
Eksekutif harus
mengambil langkah-langkah untuk
meningkatkan peran
komputer dalam sistem informasi mereka. Ada 5
langkah yang bisa
dilakukan :
1) Mencatat transaksi-transaksi
informasi yang masuk: data dapat dimasukkan dalam database dan dapat disiapkan
laporan yang memungkinkan eksekutif menjawab setiap pertanyaan.
2) Merangsang
sumber-sumber yang bernilai tinggi: dengan teridentifikasinya sumber-sumber bernilai
tinggi, eksekutif kemudian dapat bertindak untuk memudahkan komunikasi sumber-sumber
tersebut.
3) Memanfaatkan
peluang: jika sepotong informasi yang baik datang eksekutif harus meraihnya.
4) Menyesuaikan
sistem pada perorangan: sesuai penelitian Jones dan McCleod, tiap eksekutif
memiliki gaya pengumpulan informasi yang unik
5) Memanfaatkan
teknologi : Eksekutif umumnya berpikiran terbuka mengenai sistem informasi mereka
dan akan mempertimbangkan cara apapun untuk memperbaikinya.
5.
Sistem Informasi
Eksekutif berbasis Komputer
Sistem informasi eksekutif (executive
information system), atau EIS, merupakan suatu sistem yang menyediakan
informasi bagi eksekutif mengenai kinerja keseluruhan perusahaan. Informasi
dapat diambil dengan mudah dan dalam berbagai tingkat rincian. Para eksekutif
membangun EIS atas dasar konsep-konsep manajemen. Ada 3 konsep yang perlu
dibahas, yaitu: faktor-faktor penentu keberhasilan (critical success factors),
management by exception, dan model mental.
• Faktor-faktor penentu
keberhasilan
Tahun 1961 D. Donald Daniel dari
McKinsey & Company menciptakan faktor-faktor keberhasilan. Faktor-faktor
ini bervariasi dari satu perusahaan ke perusahaan lain. Untuk industri kendaraan
bermotor, CSF (critical success factors) yang diyakini adalah model, jaringan
dealer yang efisien, dan pengendalian biaya manufaktur yang efisien. CSF
industri asuransi jiwa adalah\pengembangan personil manajemen agen, pengendalian
personil administratif, dan inovasi menciptakan produk produk asuransi.
• Management by
exception
Tampilan layar yang digunakan
eksekutif sering menyertakan management by exception dengan membandingkan
kinerja yang diharapkan dengan kinerja aktual. Perangkat lunak EIS dapat mengidentifikasi
perkecualian-perkecualian secara otomatis dan membuatnya diperhatikan oleh
eksekutif.
• Model mental
Peran utama EIS adalah membuat sintesis,
atau menyarikan data dan informasi
bervolume besar untuk meningkatkan kegunaannya. Pengambilan sari ini disebut pemampatan
informasi (information compression) dan menghasilkan suatu gambaran atau model
mental dari operasi perusahaan. Tahun 1973, P.N. Johnson – Lavid menciptakan
istilah model mental, yakni “memungkinkan perorangan untuk membuat
penilaian dan perkiraan, untuk
memahami fenomena, untuk memutuskan
tindakan yang perlu diambil dan untuk mengendalikan pelaksanaannya dan di atas
semuanya untuk mengalami kejadian melalui pengganti (proxy).”
6.
Keputusan Penerapan EIS
Untuk memutuskan apakah akan diterapkan EIS berbasis computer atau tidak pada perusahaaan, maka perlu membuat tiga keputusan :
Untuk memutuskan apakah akan diterapkan EIS berbasis computer atau tidak pada perusahaaan, maka perlu membuat tiga keputusan :
1. Perlu mengembangkan EIS ?
Jika tidak, eksekutif akan mengandalkan system yang ada. Jika ya , maka ekskutif akan menyusun rencana dan tujuan dalam pengembangan dari system yang ada (ini tergantung pada masing masing perusahaan sesuai dengan kebutuhan informasi)
2. Apakah tersedia perangkat lunak produktivitas perorangan siap pakai ?
Jika ada, gunakan perangkat lunak tersebut. Jika tidak ada, maka eksekutif akan melihat seberapa pentingnya dan apakah menambah efisiensi jika di lakukan penambahan perangakat lunak.
3. Perlukah kita membeli perangkat lunak EIS siap pakai ?
Jika ya, maka perangkat lnak dibeli. Jika tidak, staf spesialisasi informasi perusahaan menciptakan perangkat lunak EIS sendiri .
Jika tidak, eksekutif akan mengandalkan system yang ada. Jika ya , maka ekskutif akan menyusun rencana dan tujuan dalam pengembangan dari system yang ada (ini tergantung pada masing masing perusahaan sesuai dengan kebutuhan informasi)
2. Apakah tersedia perangkat lunak produktivitas perorangan siap pakai ?
Jika ada, gunakan perangkat lunak tersebut. Jika tidak ada, maka eksekutif akan melihat seberapa pentingnya dan apakah menambah efisiensi jika di lakukan penambahan perangakat lunak.
3. Perlukah kita membeli perangkat lunak EIS siap pakai ?
Jika ya, maka perangkat lnak dibeli. Jika tidak, staf spesialisasi informasi perusahaan menciptakan perangkat lunak EIS sendiri .
7.
Faktor-faktor penentu
keberhasilan penerapan EIS
Rockart dan Delong mengidentifikasi 8
faktor penentu keberhasilan EIS, yaitu :
1) Sponsor eksekutif yang mengerti dan
berkomitmen; eksekutif tingkat puncak, lebih baik CEO, harus berfungsi sebagai
sponsor eksekutif EIS dengan mendorong penerapannya.
2) Sponsor operasi, kalau sponsor eksekutif
sibuk dapat diberikan kepada eksekutif lebih rendah, misal wakil presiden
eksekutif. Sponsor operasi bekerjasama dengan eksekutif pemakai dan spesialis
informasi untuk memastikan pekerjaan itu terlaksana.
3) Staf jasa informasi yang sesuai;
tidak saja mengerti teknologi informasi tetapi juga mengerti cara eksekutif
menggunakan sistem itu.
4) Teknologi informasi yang sesuai; H/W
dan S/W tidak lebih dan tidak kurang.
5) Manajemen data; data harus selalu
mutakhir dengan mengidentifikasi tanggal dan jam dimasukkan dalam sistem. Juga perlu
analisis melalui drill-down – dengan bertanya kepada manajer data atau
keduanya.
6) Kaitan yang jelas dengan tujuan
bisnis; EIS harus berhasil memecahkan masalah-masalah spesifik/untuk memenuhi kebutuhan
yang dapat ditangani teknologi informasi.
7) Manajemen atas penolakan organisasi.
Jika seorang eksekutif menolak EIS,
perlu upaya untuk mendapatkan dukungan. Untuk itu perlu identifikasi masalah
tanggal tersebut, kemudian menerapkan EIS dengan prototyping untuk mengatasi
masalah tersebut.
8) Manajemen atas penyebaran dan evolusi
sistem; jika manajemen tingkat atas mulai menerima informasi dari EIS, manajer
tingkat bawah ingin menerima output yang sama.
8.
Kecenderungan EIS masa depan
. Penggunaan EIS
di Perusahaan Besar akan menjadi Umum. Semakin banyak manajer tingkat
menengah dengan latar belakang computer yang menanjak kejenjang eksekutif dan
akan tertarik pada software EIS siap pakai, dan sebagian akan mengalokasikan
sumber daya jasa informasi untuk pengembangan sistem pesanan. Semua kegiatan
ini akan menghasilkan EIS pada hamper semua perusahaan besar.
2. Kebutuhan akan Software EIS Khusus
Berharga Murah.
Tingkat penerapan EIS di masa depan bagi perusahaan kecil
tidak begitu jelas. Alternatifnya Software EIS siap pakai dengan kualitas
tinggi, mudah diterapkan dan digunakan. Kondisi ini akan tercapai dengan
banyaknya pemasok yang memasuki pasar.
3. SIM dan DSS Masa Depan Akan Tampak
Seperti EIS Masa Kini. Adanya perluasan penggunaan EIS ke tingkat yang lebih
bawah maka kelas baru software SIM dan DSS berisi banyak feature EIS.
4. Eksekutif akan menjaga Komputer Dalam
Perspektif.
Eksekutif selalu lebih menyukai komunikasi tatap muka, namun
para eksekutif sadar bahwa komputer dapat memenuhi sebagian kebutuhan informasi
mereka secara lebih unggul. Dengan menyatukan komputer ke dalam sistem
informasi mereka maka peluang baru akan terbuka bagi pengambilan dan analisis
informasi yang sebelumnya tidak pernah tersedia pada tingkat eksekutif.
Daftar Pustaka
Harrah's Cherokee Casino & Hotel - JM Hub
BalasHapusHarrah's Cherokee Casino & 공주 출장샵 Hotel. 777 Casino Center Dr. Cherokee, NC 태백 출장안마 28719. Call Now. 보령 출장안마 Find reviews, hours, directions, 경기도 출장마사지 phone 대구광역 출장샵 numbers.